Sabtu, 16 Januari 2016

macam-macam alat ukur

ALAT – ALAT  UKUR
I.  DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR)

  
Dial gauge digunakan untuk meng-ukur kebengkokan poros, run out, dan backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mApabila jarum panjang membuat satu putaran penuh (100 strip), maka jarum pendek bergerak 1 strip (1 mm) 
Metoda Pengukuran

    - Pengukuran run out
 

1.    Bersihkan benda yang akan diukur

2.    Letakkan V-block pada tempat yang rata dan letakkan poros (cam shaft) di atas V-block

3.  Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan spindle tegak lurus  dengan poros

4.   Putar poros perlahan-lahan, dan bacalah jumlah gerakan pointer

5.   Hasil pengukuran adalah 0,08 mm

II. MICROMETER


Micrometer dibagi menjadi dua macam :

1.    Outside micrometer : Mengukur diameter luar 
2.    Inside micrometer    : Mengukur diameter dalam 
Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm. Satu putaran thimble terdiri dari 50 strip (0,5 mm)
   
Kalibrasi Outside Micrometer

1.    Memeriksa tanda “0”


Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Putar rachet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan, dan putar stopper 2 atau 3 kali putaran untuk lebih meyakinkan. Micrometer telah dikalibrasikan dengan benar jika “0” thimble lurus dengan garis pada outer sleeve 

 
2.    Menyetel tanda “0”


a   a. Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kunci spindle dengan lock clamp. Kemudian putar outer sleeve sampai tanda “0” thimble lurus dengan garis, dan periksa kembali tanda “0”.


     b. Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm. Kunci spindle dengan lock clamp, kendorkan stopper sam-pai thimble bebas, luruskan tanda “0” thimble dengan garis pada outer sleeve, dan kencang-kan kembali rachet stopper, dan periksa kembali tanda “0”.


Membaca Hasil Pengukuran

Jarak strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis adalah 0,5 mm. Dan nilai 1 strip pada thimble adalah 0,01 mm. Nilai hasil ukur ialah jumlah pembaca-an ketiga skala tersebut


Contoh dan Test Pengukuran
 

Pembacaan skala di atas garis      :  7,00 mm                              
Pembacaan skala di bawah garis  :  0,50 mm 
Pembacaan skala thimble              :  0,15 mm  +                         
Hasil ukur                                        =  7,65 mm                              



III. VERNIER CALIPER


Vernier caliper digunakan untuk mengukur diameter luar, diame-ter dalam, dan mengukur keda-laman. Ketelitiannya adalah 0,05 mm  
Prinsip Pengukuran


Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 1 lurus dengan salah satu strip “skala utama” seperti gambar di samping, hasilnya terdapat celah 0,1 mm


Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 5 lurus dengan salah satu strip “skala utama” seperti gambar di samping, hasilnya terdapat celah 0,5 mm


Membaca Hasil Pengukuran


Seperti gambar di atas, nilai di depan koma diambil dari penunjukkan angka “0” vernier, yaitu 25 mm sedangkan angka di belakang koma diambil dari titik dimana kedua garis skala vernier dan skala utama bertemu yaitu 7 jadi pembacaan adalah 25,7 mm


Menangani Vernier Caliper


a.    Sebelum pengukuran bersihkan vernier caliper dan benda yang akan di ukur

b.    Perhatikan cara-cara pengukuran di bawah ini :


V. CYLINDER GAUGE


Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder, dengan ketelitian 0,01 mm


Cara Pemilihan Replacement Rod dan Washer


a.  Ukur diameter silinder dengan vernier caliper

b.  Lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm


Contoh :
      1. Bila hasil pengukuran          :  52,30 mm,  pilihlah sebagai berikut :
    Replacement rod                 :  50 mm

    Replacement washer          :  2 mm

b    2.Bila hasil pengukuran          :  52,70 mm,  pilihlah sebagai berikut :

    Replacement rod                 :  50 mm

    Replacement washer          :  3 mm


Metoda Pengukuran


1. Ukur diameter silinder deng-an vernier caliper. Pilihlah re-placement rod dan washer yang sesuai, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil pengukuran diameter adalah 91,00 mm, gunakan replacement rod 90 mm dan replacement washer 1 mm

2.  Set micrometer pada 91 mm (seperti hasil ukur di atas), masukkan replacement rod dan measuring point kedalam micrometer, dan dial gauge diset ke “0”

3.  Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke da-lam silinder, gerakkan cylin-der gauge sampai diperoleh hasil pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum “0”, berarti dia-meter silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08 mm)


V. CALIPER GAUGE

 

Caliper gauge adalah alat ukur yang menggunakan dial gauge. Ada 2 tipe caliper gauge yaitu inside caliper dan outside caliper Yang umum digunakan untuk mengukur komponen automotif adalah inside caliper gauge.


Metode pengukuran
 

1.  Ukurlah diameter dalam dengan vernier caliper. Katakanlah hasil-nya 8,40 mm, selanjutnya set micrometer ke angka yang mendekati hasil ukur dari vernier caliper dan kelipatan dari 0,5 mm yaitu 8,50 mm

2. Tempatkan kaki-kaki caliper di-antara anvil dan spindle micro-meter. Gerakkan calipersampai mendapat angka terkecil. Kemudian set dial gauge ke “0”

3.  Tekan tombol caliper gauge dan masukkan lug pada diameter dalam benda yang akan diukur dan bebaskan tombol. Gerakkan caliper sampai didapat pembacaan terkecil. Jika pembacaan menunjukkan 0,08 mm, berarti diameter dalam adalah 8,42 mm (8,50 – 0,08 mm). 
VI. PLASTIGAGE

Plastigage digunakan untuk mengukur celah oli dari poros engkol. Plastigage mempunyai ukuran yang berbeda : warna hijau (0,025-0,076 mm), warna biru (0,102- 0,229 mm), warna merah (0,051-0,152 mm)  
Metoda Pengukuran

1.  Bersihkan tangan, crank shaft pin dan bantalan

2.  Ambil plastigage dari dalam am-plopnya sesuai lebar bantalan

3.  Letakkan plastigage dari dalam pembungkus pada crank shaft pin seperti pada gambar.

4. Pasang bearing cap dan kencangkan mur–murnya  sesuai moment spesifikasi. Jangan me-mutar crank shaft

5. Lepas bearing cap dan ukurlah lebar plastigage dengan meng-gunakan skala yang terdapat pada amplopnya. Bila lebar tidak merata, ukurlah pada tempat yang paling lebar


VII. MULTI TESTER (VOLT, OHM, dan AMPERE METER)


Multi tester adalah alat pengetes kelistrikan. Penggunaannya un-tuk mengukur tegangan DC dan AC, tahanan, dan arus DC. Multi tester dibagi menjadi dua yaitu tipe digital dan tipe analog.


Petunjuk berikut ini adalah untuk tester model analog (tipe jarum)


Metoda Pengukuran


a.    Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol


Sebelum menggunakan multi tester, anda harus memastikan bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri pada skala.

Apabila tidak, putarkan pointer calibration screw dengan obeng sampai jarum penunjuk berada tepat pada ujung garis kiri. 


Mengukur Tegangan DC


Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 500 Volt. Hubungkan test lead warna merah ke terminal positif dan test lead warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan range selector pada salah satu daerah DCV dengan pilihan :


Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari sumber arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan pararel dengan rangkaian. 


Contoh :


Range selector dipilih pada 25 DCV, jarum penunjuk akan terbaca 12 V.



Mengukur Tegangan AC


Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 1000 Volt. Hubungkan test lead dan posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan
Hubungkan test lead secara pararel dengan rangkaian


Contoh :

Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya diset pada 250 ACV



Mengukur Arus DC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0 – 20 A

1.    Mengukur arus DC dari 0 – 250 mA

Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke 250mA DCA. hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.


Contoh :


Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector diset pada 250mA


2.    Mengukur arus DC dari 0 – 20 A

Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke DC A 20A. hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.


Contoh :


Nilai pengukuran adalah 1 A, sebab selector diset pada 20A
  
Mengukur Tahanan


1.    Kalibrasi


 
Sebelum anda mengukur tahan-an, pertama anda harus memu-tar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung test lead dihubungkan sampai jarum menunjukkan ang-ka “0” pada skala ohm.

Kalibrasi ini diperlukan setiap kali anda merubah range 


2.    Pengukuran

Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti 10.000 dan sebagainya

Contoh :


Nilai pengukuran adalah 90 W, sebab range selector diset pada X10 W 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar