SISTEM TRANSMISI DAN KOMPONENNYA
Jika putaran mesin dihubungkan secara langsung dengan roda – roda penggerak, mesin tidak bisa
mengembangkan momen putar saat start. Karena untuk start dibutuhkan momen kerja yang besar.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga gerak mesin ke roda dan mengatur besar kecepatan
sudut putaran agar sesuai kebutuhan. Transmisi mengatur variasi perbandingan antara kecepatan dan
torsi. Fungsi transmisi pada kendaraan adalah :
1. Mengatur kecepatan sesuai dengan beban dan kondisi jalan.
2. Merubah arah putaran roda. Sehingga kendaraan dapat maju dan mundur.
3. Memutuskan dan menghubungkan putaran, sehingga kendaraan dapat berhenti sementara mesin
hidup.
B. Apa Roda Gigi (Gears) itu ?
Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada
permukaannya. Gears disusun bekerja secara berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda
gigi yang menggerakkan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear).
Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu sistem transmisi dalam
suatu kendaraan ; mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut Transmission Case.
C. Bagaimana Roda Gigi Bekerja?
Dasar dari operasi sistem transmisi manual adalah rasio/perbandingan roda gigi (gears ratio).
Perubahan rasio pada transmisi mengakibatkan perubahan gaya torsi yang dikirimkan ke roda penggerak.
Rasio roda gigi (Gear Ratio) adalah jumlah putaran yang harus ditempuh roda penggerak (driving gears)
sebelum driven gear berputar satu putaran penuh. Sebagai contoh, jika jumlah gerigi pada driven gear
adalah 24 buah dan pada driving gear 12 buah maka rasio giginya adalah dua banding satu (2:1). Hal ini
berarti driving gear berputar dua kali untuk setiap satu putaran driven gear.
Setiap pabrik menggunakan rasio gigi yang berbeda. Walaupun demikian, dicontohkan satu set rasio gigi
sebagai berikut :
Gigi rendah (low gear)
Pada gigi pertama (gigi rendah) sebagai contoh mempunyai rasio 4 : 1. Pada kondisi ini, menghasilkan
tenaga yang besar, kecepatan rendah akan tetapi gaya torsinya besar. Pada rasio gigi yang rendah ini
efektif untuk melipatgandakan gaya torsi dari poros engkol yang ditransfer ke transmisi.
Gigi Tinggi (high gear)
Pada gigi tinggi, rasionya adalah 1:1. Poros output dari transmisi berputar pada rpm(revolution per
minute) yang sama dengan poros engkol mesin. Pada kondisi ini tidak terdapat peningkatan atau
pelipatgandaan gaya torsi yang dihasilkan oleh mesin, walaupun demikian kendaraan dapat berjalan
dengan sangat lebih cepat dibandingkan dengan pada gigi rendah. Gigi tinggi digunakan pada saat
kendaraan melaju dengan kecepatan konstan dan pada permukaan tanah yang rata.
Gigi Menengah (intermediate gear)
Gigi kedua dan ketiga dapat disebut dengan gigi menengah. Kombinasi yang berbeda dari gaya torsi
dan rpm yang dihasilkan tergantung dari arah pemindahan gigi. Pada saat sopir memindah gigi dari gigi
pertama ke gigi kedua dan ketiga, gaya torsi roda penggerak berkurang tetapi rpm-nya meningkat. Dan
kebalikannya pada saat gigi dipindah dari gigi keempat ke gigi ketiga dan kedua, rpm roda penggerak
berkurang tapi gaya torsi meningkat.
Gigi penggerak lebih besar dari gigi yang digerakkan (Overdrive gear)
Situasi dimana sebuah gigi penggerak yang lebih besar memutar gigi yang lebih kecil ; kecepatan gigi
yang lebih kecil meningkat tapi gaya torsi menurun. Pada over drive sebuah kendaraan dapat melaju
lebih cepat dari pada gigi tinggi (high gear). Output rpm poros engkol adalah sama seperti pada gigi
tinggi. Keuntungan yang didapatkan memasang over drive gear adalah menghemat bahan bakar,
mengurangi kelelahan mesin dan suara yang rendah (pada kecepatan kendaraan yang sesuai dalam hal
ini kecepatan tinggi).
Gigi mundur (reverse gear)
Roda gigi ini memungkinkan kendaraan bergerak mundur dengan aman. Gerakan mundur selalu dalam
keadaan rpm rendah dengan torsi tinggi.
Gambar 1.2. Konstruksi transmisi
Roda gigi dalam sistem transmisi memungkinkan gaya putar (torsi) yang dihasilkan menjadi bervariasi.
Hal ini penting sebab sebuah kendaraan dioperasikan pada kondisi yang bervariasi sehingga torsi yang
harus dipindahkan ke roda penggerak dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi pengendaraan/beban
kerja.
Transmisi memungkinkan suatu kombinasi yang tepat antara torsi dan kecepatan putar roda
penggerak yang diharapkan. Dengan memasang roda gigi (gear) secara tepat pada transmisi, pengendara
sebuah kendaraan memungkinkan untuk :
1. Bergerak secara halus/lembut dari suatu kondisi diam/stasioner.
2. Melewati tanjakan.
3. Melaju dengan kecepatan tinggi.
4. Menjaga kecepatan yang konstan pada saat melewati turunan.
5. Berjalan mundur.
6. Menarik beban yang besar/berat.
7. Menghemat bahan bakar.
Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah:
a). Roda Gigi Jenis Spur
Bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
b). Roda Gigi Jenis Double Helical
Bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
c). Roda Gigi Jenis Helical
Bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
d). Roda Gigi Jenis Epicyclic
Bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh, Otomatis).
D. Komponen – Komponen Transmisi Manual
Komponen-komponen utama sistem transmisi dan fungsi-fungsinya
1. Transmission input shaft/Poros input transmisi
Sebuah poros dioperasikan dengan kopling yang memutar gigi di
dalam gear boxTransmission gear
2. Gigi transmisi
Untuk mengubah output gaya torsi yang meninggalkan transmisi
3. Synchroniser /Gigi penyesuai
Komponen yang memungkinkan pemindahan gigi pada saat mesin
bekerja/hidup
4. Shift fork/Garpu pemindah
Batang untuk memindah gigi atau syncroniser pada porosnya
sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/dipindah
5. Shift lingkage/Tuas penghubung
Batang/tuas yang menghubungkan tuas persneling dengan shift
fork.
6. Gear shift lever
Tuas pemindah presnelling
Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi transmisi.
7. Transmission case/Bak transmisi
Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros-poros serta sebagai
wadah oli/minyak transmisi
8. Output shaft/Poros output
Poros yang mentransfer torsi dari transmisi ke gigi terakhir
9. Bearing (Bantalan/laker)
Mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar di
dalam sistem transmisi
10. Extension housing/Pemanjangan bak
Melingkupi poros output transmisi dan menahan seal oli belakang.
Juga menyokong poros output.
11. Counter Gear (Gigi Konter)
Sebagai penghasil torsi dari gigi input ke gigi kecepatan
12. Speedometer Gear (gigi speedometer)
Sebagai penggerak kabel mengukur rpm kecepatan kendaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar